Selamat datang di laman website Balai Budaya Minomartani

Selintas Sejarah
Balai Budaya Minomartani, adalah sebuah ruang kreatif, baik dalam arti fisik maupun imajiner. Sebagai ruang fisik, Balai Budaya Minomartani didirikan pada 1990 atas inisiatif Rm. Rudi Hoofman, (Direktur SAV Puskat kala itu) yang terinspirasi dari esensi dan fungsi Bale Banjar di masyarakat Bali.
Sejak itu, BBM tumbuh menjadi sebuah ruang berkumpul dan berkreasi bagi para seniman di wilayah sekitarnya. Tak hanya pecinta seni “amatir” para maestropun kemudian turut mewarnai ruang ini menjadi ruang imajinatif di mana ekspresi seni tak dibatasi dan tak diawasi (sebagaimana lazimnya situasi seni budaya di masa pemerintahan orde baru ketika itu). Alm. tokoh kethorak Ki Gito dan Ki Gati, juga maestro wayang kancil Ki Ledjar Subroto, adalah sebagian dari banyak seniman unggul yang kerap berkreasi dan berpresentasi di Joglo BBM.

Kini, setelah puluhan tahun berjalan, BBM telah menjadi sebuah komunitas swadaya yang mandiri dan terus mengedepankan keterbukaan dan kesetaraan dalam jaringan kebudayaan dan kesenian. Dan begitupun, BBM tetaplah sebuah ruang terbuka yang siap menerima siapa saja untuk berkiprah melestarikan dan mengembangkan seni tradisi, pun menjelajah berbagai kemungkinan pengembangan seni-seni baru bersama wajah-wajah baru yang silih berganti.

Fasilitas
Saat ini fasilitas fisik BBM terdiri dari :
1. Bangunan dengan dua lantai di mana lantai satu terdiri dari ruang presentasi seni semi terbuka, ruang tertutup (dipinjamkan sebagai kelas bagi TK Pradana), 1 ruang gudang. Dan Lantai dua berfungsi sebagai ruang latihan tertutup
2. Ruang kantor administrasi yang digunakan bersama skeretariat Radio Komunitas BBM (Radio BBM).
3. sound system dan tata lampu sederhana
4. perangkat video recorder
